Saturday 31 January 2015

Mempersiapkan Acara Pernikahan



                Sebelum ini, saya sudah posting tentang hunting vendor sebagai kelengkapan acara pernikahan saya dengan Bapak Negara tercinta. Alhamdulillah, dapat respons positif dari teman-teman karena udah sharing informasi yang menurut mereka sangat berguna, walaupun IDR nya ga ditampilin, tapi bisa kok nanya via personal message. Hhe. Nah, sebelum saya lanjut review vendor-vendor yang telah membantu persiapan acara pernikahan kami, saya ingin berbagi sedikit tentang apa saja yang yang pelu dipersiapkan untuk sebuah acara pernikahan. 

Tentukan Budget



                Dana, pokok permasalahan yang sering membuat sang teruna telat melamar pujaan hati dan sang dara menunggu tak tau kapan bulan jatuh ke riba. EAAA. Dana untuk sebuah pernikahan pastinya sesuai dengan kemampuan calon pengantin. Kemampuan setiap orang kan beda-beda, ada yang mampunya di hotel mewah, ada yang mampunya di aula serba guna, ada yang mampunya di halaman rumah atau bahkan ada yang mampunya hanya di kantor KUA. Yang penting, sesuaikan dengan kemapuan kita sendiri. Nentuin budget jangan gengsi, toh yang nikah kita, bukan orang lain. Dana yang kita mampu ini juga haruslah dipersetujui kedua belah pihak, kompromi, istilahnya. Apakah hanya pihak lelaki saja yang akan menanggung seluruh biaya pernikahan atau pihak wanita akan ikut andil dalam membantu pendanaan? Kalau saran saya sih, “ukur baju di badan sendiri”, jangan gengsi karena kita ga perlu menghamburkan uang ratusan juta hanya untuk perfect wedding karena goal kita adalah perfect marriage. 

Tentukan Tema


Image From Here


                Kalau zaman sekarang, semakin banyak para pengantin baru merayakan acara pernikahan mereka dengan konsep tradisional, which is very good, preserving our culture. Kalau sudah mau tema nikahannya tradisional, kudu di perdalam lagi, mau daerah mana. Minang, Jawa, Bugis, Dayak? Mau ikut culture calon istri atau calon suami? Mau tradisional 100% yang pakai acara adat macem-macem atau cuma pakaian dan pelaminan aja yang tradisional? Mau ngadain acara pengajian ga? Mau undangan dan souvenir satu tema dengan acaranya ga? Complicated? YES. But you can make it simple, kok. Balik lagi ke BUDGET. Misalnya nikahannya mau tema Minang, dengan budget yang kita punya, mungkin ga malam bainai nya wah, terus besoknya bersanding wah juga. Apalagi kalau acara Minang asli kan 7 hari 7 malam ndak kelar. Hehe. Buat saya sih gitu aja, kalau mentok banget, balik lagi ke budget. Selesai. 

Beli atau Sewa? 

Image From Here


                Penyakit calon pengantin. Kalau bisa, semuanya baru. Dari A-Z baru. Contohnya kostum pernikahan. Saya dan Bapak Negara saja membeli kebaya dan jas khusus untuk akad nikah. Alasannya simple, saya baru punya 2 kebaya (acara perpisahan SMA & wisuda kuliah) dan Bapak Negara belum pernah punya jas sama sekali. Acceptable lah yah. Dan dana yang dikeluarkan pun sesuai anggaran. Hal tentang beli atau sewa ini, balik lagi ke individu. Kalau misalnya mau nyimpen bajunya buat kenang-kenangan atau diwariskan ke anak suatu hari nanti, kan bisa jadi. Tapi, kalau mau sewa pun ga masalah. Kan bisa saja sewa perdana, dimana baju dibuatkan baru khusus ukuran kita tapi status bajunya sewa. 

Hunting Vendor 

Image From Here


                Menggunakan jasa wedding organizer, kian menjadi trend. Namun, DIY wedding juga bisa jadi pilihan. Enaknya kalau pakai WO, kita tinggal bilang mau ini itu ntar dicarikan yang sesuai keinginan, dipilih-pilih lalu jadilah mereka yang mengurus semuanya. Lain halnya dengan mengurus sendiri pernikahan kita. Kita harus browsing di internet, mantengin forum persiapan pernikahan, baca blog sana sini review mana yang bagus, jalan kesana kemari for the sake of finding the right one. Jadilah kita yang ngocor keringat hanya buat ngurus nikahan tapi itulah seninya. Keduanya ada kelebihan dan kekurangan, tinggal pilih. Yang penting sesuai budget. 

Latihan Akad



                HAHAHA. Well, ini buat para Ayah yang akan menikahkan putrinya dan para pria yang akan menikahi wanita pujaan hati. Serius, kudu latihan loh. Apalagi kalau orangnya gugupan depan orang banyak. Sebenarnya, bukan ‘sekali lafaz’ itu yang dicari, tapi buat ngilangin nervousnya. Kebayang ga, mau nikahin anak orang dan dikelilingi banyak orang-orang tua yang tampang nyeremin dengan bahasa daerah yang tidak familiar di kuping, ya begitulah kondisi Bapak Negara ketika akad di Kerinci. 

                Itulah beberapa point yang menurut saya penting direncanakan ketika mempersiapkan pernikahan. Semoga yang sedang mencari segera dipertemukan dengan cinta sejatinya, semoga yang sedang merencanakan pernikahan lancar jaya sampai hari-H dan semoga yang sudah menikah baru atau lama semoga berkekalan abadi sampai surga. Aamiin. 


-MS-

3 comments:

  1. Semoga yang sedang mencari segera dipertemukan dengan cinta sejatinya, semoga yang sedang merencanakan pernikahan lancar jaya sampai hari-H dan semoga yang sudah menikah baru atau lama semoga berkekalan abadi sampai surga. Aamiin. AAMIIIIN :D Saya di salah satunya pokoknya...

    ReplyDelete
  2. menikah memang butuh proses yang gak mudah ya :)

    ReplyDelete
  3. @adib : semoga dimudahkan yaaaa... aamiin :)

    @jeverson : buruan menikah kalo belom, nanti nyesel. nyesel kenapa ga dari dulu! hoho :D

    ReplyDelete