Saturday 24 January 2015

Mengatur Keuangan untuk Newlywed



                Alhamdulillah, sebulan terlewati dengan suka dan duka. Yang penting kami sama-sama belajar bagaimana hidup berdua dan berusaha melakukan yang terbaik untuk keluarga kecil kami. Salah satu hal yang kami pelajari setelah sebulan hidup berdua, adalah cara mengatur uang. Sebelum menikah, kami memiliki tabungan bersama yang khusus digunakan untuk biaya pernikahan, membeli moda transportasi (Alhamdulillah, akhirnya punya si imut Scoopy J) dan InsyaAllah untuk membeli rumah. Setelah menikah, tabungan tersebut masih ada dan program tabungan kami masih berlanjut. Pengantin baru itu tidak hanya mikirin tabungan loh ya, kudu juga mengatur aliran dana supaya tidak macet sebelum gajian berikutnya. Berikut usaha kami dalam mengatur keuangan. Enjoy! ;)

Alokasi Dana Setiap Gajian 




                Menurut buku yang berjudul ‘Habiskan Saja Gajimu’ hasil karya Bapak Ahmad Gozali, hal pertama yang dilakukan pada setiap gajian adalah melakukan alokasi dana. Biasanya, aliran dana ‘orang miskin’, hal penting seperti tabungan diletakkan sebagai alokasi terakhir. Namun sebaliknya bagi aliran dana ‘orang kaya’, tabungan dan hal-hal wajib seperti zakat dan sedeqah diletakkan di point nomer satu. Kenapa? Karena jika tabungan mendapat porsi terakhir dari jumlah gaji yang diterima, yakinlah bahwa uang yang akan ditabungkan itu akan sangat sedikit jumlahnya atau mungkin kita tidak akan punya tabungan sama sekali. Hal itulah yang saya terapkan sejak single dan sampailah berumah tangga. Contoh alokasi dana itu bisa dibuat seperti ini :


Tabungan = 50%
Zakat + sedeqah = 2.5% + 7.5% (jumlah sedeqah ini sekedar contoh ya)
Kebutuhan dapur = 10%
Biaya kebutuhan personal suami & istri = 20% (masing-masing 10%)
Mengirim orang tua = 10%


                Contohnya lebih kurang begitu, kalau mau lebih baca bukunya untuk tau lebih detail bisa cari di took buku terdekat atau yang di Balikpapan boleh pinjam sama saya. :)
               
Disiplin Dengan Alokasi Dana yang Sudah Dibuat 

                Nah, setelah membuat alokasi dana seperti yang dicontohkan diatas, maka kita sebagai individu yang punya banyak keinginan ini itu semua yang lucu mau dibeli, kudu disiplin sama alokasi dana tersebut. Contoh yang paling susah untuk disiplin adalah dana kebutuhan pribadi. Dana pribadi ini adalah dana yang bisa kita (para wanita) manfaatkan untuk memanjakan diri di salon atau belanja di mall (dan online shop). Jadi, kalau misalnya ada alokasi dana 1 juta Rupiah, maka kita harus enjoy dengan dana sebesar itu. Terserah mau diapakan, yang penting cukup 1 juta Rupiah aja setiap bulannya. Awalnya memang sulit, apalagi biaya perawatan di salon yang tidak bisa dibilang murah, tapi, kalau kita berusaha pasti akan dikasih jalan mulus sama Allah. Hehe. Semisalnya dana pribadi udah abis, tapi kita masih pengen beli baju lucuk dari took online Instagram, HARAM untuk kita comot dana dari alokasi yang lain. TIDAK BOLEH. Bisa kebayang kan akibatnya kalau kita comot dana dari alokasi yang lain? Kalau dana kayak kebutuhan dapur sih, so far so good. Alhamdulillah, dari single sampai menikah dana nya pasti cukup dan kadang berlebih setiap bulannya. 

Do it Yourself (DIY)
                Nah, untuk point ke-3 ini, saya menyarankan untuk melakukan hal-hal yang selayaknya pasangan suami istri bisa lakukan sendiri di rumah. Contohnya, masak sendiri lebih baik daripada beli makanan di warung. Biasanya pasangan pengantin baru lagi manis-manisnya hidup dan ada kemungkinan sang suami tidak masalah jika istri tidak masak karna bisa beli di luar. Namun, alangkah baiknya, jika memiliki dapur serta perlengkapan yang memadai, sebaiknya makanan dimasak sendiri. Bahkan bisa bawa bekal dari rumah jika sang istri berkesempatan memasak di pagi hari. Selain itu, jika ada masalah pertukangan yang dibutuhkan misalnya genteng bocor (just in case), bisa saja sang suami sendiri yang memperbaiki atap tersebut. Kan lebih hemat daripada manggil tukang untuk sekedar benerin genteng? Menurut saya, untuk hal DIY ini, sangat bermanfaat untuk mengemat pengeluaran. Saya sudah mengalami seminggu pertama di rumah tanpa memiliki LPG (kebetulan rumah baru punya kompor dan LPG lagi langka), jadi kami beli makanan untuk sarapan, makan siang dan malam. Jumlah yang dikeluarkan untuk seminggu itu hampir sama dengan 3 minggu saya masak sendiri. So ladies, mari belajar masak biar suami betah makan di rumah dan keluarga + keuangan keluarga sehat selalu! Hehe 


Image from here


Jangan Berhutang Bila Tidak Perlu 


Image from here


                Kalau dilihat lagi contoh alokasi dana yang saya buat diatas, tidak ada alokasi untuk cicilan hutang. Yup, Alhamdulillah, kami berdua tidak punya kartu magic alias kartu hutang alias kartu kredit. Bapak Negara sih punya, dulu waktu beliau school di Amrik, tapi cuma buat school aja dan ga bisa dipakai di Indonesia. Sebenarnya, ga salah sih kalau punya kartu kredit, cuma mindset ketika memiliki kartu kredit itu yang harus di setting dulu. Misalnya, shopping kebutuhan dapur di supermarket tertentu dan bayar pakai kartu kredit dari bank yang kerjasama dengan supermarketnya biasanya ada diskon. Itu benar, dan bagus sekali. Yang salah adalah, pada saat membayar tagihan bulanan tidak dilunasi sekaligus. Ditumpuk-tumpuk karena iming-iming bunga cicilan 0% untuk sekian bulan. Memang tidak terasa jika dilunasi sedikit demi sedikit, tapi akan sangat-sangat mengganggu aliran dana bulan berikutnya karena masih ada hutang yang seharusnya udah lunas tapi tak kunjung selesai. Berhutang untuk beli rumah melalui KPR, itu sangat disarankan kalau belum punya cash yang cukup. Kalau KTA (Kredit Tanpa Agunan) saya kurang paham, tapi kalau ga penting mending jangan dulu ya! 

                So, itulah kiat-kiat yang saya dan Bapak Negara terapkan dalam mengatur keuangan kami setiap hari. Mungkin masih banyak kekurang disana sini, semoga kami bisa mengaturnya dengan lebih baik lagi. Jika ada saran dan pengalaman dalam mengatur keuangan yang lebih baik lagi, monggo di-share. Semoga tulisan ini bermanfaat buat kita semua. Selamat weekend, teman! :)



-MS-

2 comments:

  1. hmmm, klat-klat yang menginspirasi.
    sukses selalu ya! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ngomong-ngomong, followback blog saya dong :)
      hehehe

      Delete