Tuesday 27 January 2015

Long Distance Marriage



                Anda pasti tau betapa alerginya saya dengan istilah Long Distance relationship kan? Cukuplah pengalaman buruk yang lalu dijadikan pelajaran hidup yang berguna saja. Rasanya tak ingin lagi mengulangnya (mengulang LDR-an maksudnya). Namun, hidup kita ini kan sudah ditakdirkan Tuhan, dan mungkin saja, Tuhan ingin menguji kekuatan cinta kami. EAAA. Setelah menikah, Bapak Negara mendapat tugas baru. Yaitu rotasi ke Badak, salah satu base milik Schlumberger untuk menyediakan jasa bagi oil company VICO. Gimana rasanya Long Distance Marriage (LDM)? Campur aduk pemirsaaaaah :”)


Image From Here



Kadang Galau Mikirin Yang Jauh di sana

                Hal yang paling sering terjadi bagi pasangan yang jauh-jauhan ya pastinya galau donk. Ya pasti galau, soalnya kesayangan kita nun jauh di sana, entah apa yang dia kerjakan, apa makannya enak atau ga, apa kerjanya baik-baik aja dan macam-macam lagi. Kalau saya, galaunya ya karna belum terbiasa. Dari dulu jauh-jauhannya cuma kadang-kadang aja, pas lagi school atau saya lagi ke Indocement. Dan sekarang akan jadi rutinitas. Galau karena bobo nya sendiri? HAHA. Galau kalo masak tu setengah porsi dari biasanya. Galau makan di rumah sendirian. Galau solatnya sendiri ga imam-an. 

                Galau hal-hal sepele siih, InsyaAllah sekarang ga merengek kayak anak kecil lagi kalau ditinggal. Berusaha jadi istri yang supportif. Karna jelas, suami kerja nun jauh di sana di Tanah Kutai kan demi keluarga. Namanya juga masih employee, jadi harus ikut peraturan company. Kalo semisalnya galau, ya saya coba sibukkan diri aja. Sibuk yang positif, misalnya nge-gym, window shopping, ke salon atau nyoba resepi baru biar nanti Bapak Negara pulang bisa disuguhkan masakan rumah yang sangat-sangat dikangenin beliau. Kalo kangen ya doain yang jauh di sana supaya sehat selalu, kerjaannya lancar dan bisa pulang dengan selamat. 


Image From Here


Anggap Rezeki Pengantin Baru

                Janji Allah kepada pasangan yang menikah itu adalah, pintu rezeki akan dibuka seluas-luasnya. Mungkin itu yang coba ditunjukkan-Nya. Sebelumnya, Bapak Negara hanya full time kerja di base. Penghasilan pun Alhamdulillah, udah bersyukur banget. Sekarang ditambah assign sampai ke remote area dengan bonus lokasi, Alhamdulillah banget-banget. Bisa nambah penghasilan keluarga dan gendutin tabungan masa depan kita. Teman-teman juga bilang, ambil hikmahnya, yang positif. Lagian juga kan ga lama-lama amit, Cuma 2 minggu aja. Iya sih, 2 minggu di rumah, 2 minggu di Badak. Hiks :”)

Komunikasi 

                Kalau namanya sudah jauh-jauhan, yang penting ya komunikasi antar 2 pihak. Walaupun Bapak Negara dengan kartu XL-nya sinyal ngos-ngos an, tapi harus tetap kudu komunikasi. Ditambah lagi seminggu yang lalu wifi Badak base sempat rusak. Makin susahlah komunikasinya. Komunikasi yang lancar akan berdampak kepada hubungan yang harmonis. EAA. Setidaknya kan walaupun ga bangun tidur di samping suami, tapi kan masih bisa ucapin good morning via telpon. Terus kan bisa saling cerita apa aja kegiatan masing-masing setiap harinya. Dan sebagai istri, kudulah laporan dan izin sama suami kalau mau ngelakuin apa (misalnya belanja online :p) atau mau kemana dan dengan siapa. Kalau saya sih paling keluar rumah hanya ke kantor, nge-gym, berenang dan mampir ke mall (elus-elus dompet :p). Jadi kan yang jauh disana ga khawatir kita disini aman-aman aja. Dan yang penting, komunikasinya JUJUR. 


Image From Here

Belajar Mandiri

                Sekedar FYI, saya ini penakut sekali. Kalau tinggal di kosan sih masih mendinglah Cuma kamar aja. Nah ini di rumah gede tapi tinggal sendiri. Tetangga kiri kanan belum ada. Samping rumah ada sungai mini yang masih banyak pepohonannya. Enggak, lokasi rumah ini tidak horror sama sekali, Cuma ya saya ini rada parno tinggal sendiri. Kadang sampai tidurpun ga matiin lampu. Adeeh -_-. Tapi setelah seminggu ini dijalanin, Alhamdulillah, lancar semua. Berani tinggal sendiri di rumah aja itu udah sukses besar buat saya. Karena suami lagi di remote area, semuanya kudu dilakukan sendiri. Kemana-mana sendiri. Tapi Alhamdulillah, ada aja kemudahan. Contohnya kalau pulang malam dari kantor. Memang lokasi rumah tidak terlalu jauh dari kantor, tapi kalau pulangnya jam 10 malam ga berani juga naik angkot dan angkotnya juga udah ga beroperasi. Alhamdulillah, fasilitas mobil kantor siap menghantar saya pulang setiap kali kebagian shift siang. :)

                Sejujurnya, saya salut dengan pasangan LDM (yes, hanya LDM karna udah nikah), karna bisa bertahan dengan kondisi yang jauh-jauhan serta anak-anak yang suka Tanya papa/mama nya kapan pulang. Semoga pasangan LDM di dunia ini semakin dikuatkan cintanya dan pernikahan bisa bertahan sampai kapanpun. Semoga pasangan LDR semoga cepat nikah! Hhe. Semoga saja dengan jauh-jauhan seperti ini kita semakin sabar dan semakin mengenal menghadapi sifat serta kepribadian masing-masing. Semoga keluarga kecil kita makin harmonis dan makin sayang dan kasih antara satu sama lain. Semoga keluarga kita diberkahi rahmat-Nya, dikurniakan rezeki yang banyak dan keturunan yang soleh dan solehah. 



-MS-

7 comments:

  1. mungkin kunci dari segalanya adalah kepercayaan ya :)
    saya masih ingat cerita raditya dika, dia ldr 2 tahun sukses. sisanya, dia diselingkuhin mantannya.
    lalu mantannya itu menikah dengan orang lain..

    ReplyDelete
  2. Yup betul, kepercayaan dan kesabaran untuk bertahan :D

    ReplyDelete
  3. Jika kita selalu berfikir positif maka akan mendapat hasil yang positif dan bertemu dengan hal hal positif pula. Kegelisahan tentang yang jauh ataupun yg ditinggalkan akan meracuni sebuah keharmonisan keluarga. Jika dibanding dengan pekerja tambang yang bekerja terus menerus selama 3 bulan lalu hanya mempunyai libur hanya 2 minggu, kerja di oil n gas tidaklah seberapa berat. Apalagi yang bersuami seorang pelau yang bisa bertahun tahun berpisah......
    Semua ada konsekuensi dengan apa yang didapatkan so.....jalani hidup dengan sebaik baiknya dan selalu berusaha menjadi baik dan bisa dipercaya. Kepercayaan hanya bisa didapat jika kita juga bisa mempercayai.
    Saya dudah LDM selama 13 tahun dan alhamdulillah keluarga kami baik baik saja.

    ReplyDelete
  4. @menujumadani : fyi, oil & gas ada juga yang ga pulang2 alias tak punya schedule dan di rig terus... kalo saya Alhamdulillah, cuma 2 minggu ga ketemu suami tiap bulannya. semuanya ada plus dan minus, dan kitalah yang menjalaninya, semoga semuanya dilindugi dan diberkahi Allah yah. AAMIIN :)

    ReplyDelete
  5. My husband works in Schlumberger too. Moga-moga Allah memudahkan segala urusan :)

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete