Monday 1 June 2015

Dua Puluh Lima



Assalamualaikum, blogworld! :)


Image From here


                Pada tanggal 5 Mei 2015 yang lalu, saya genap berusia dua puluh lima tahun, Alhamdulillah, masih diberikan kesempatan bernafas di bumi Allah hingga hari ini. Mudah-mudahan dua puluh lima tahun yang sudah berlalu menjadi berkah dan semoga tahun-tahun mendatang akan menjadi momen hidup yang lebih baik serta persiapan kehidupan setelah di dunia yang semakin baik juga hendaknya. 

                Dua puluh lima tahun sudah berlalu, terlalu banyak hal sudah terjadi. Pahit dan manis semua jadi satu. Kebahagiaan hidup bersama kedua orang tua dan adik satu-satunya, lalu harus berpisah untuk sementara dari mereka demi menuntut ilmu serta mencari rezeki, sungguh bukanlah hal yang mudah dilalui. Tinggal bersama sanak saudara lain yang seharusnya bisa dianggap orang tua dan adik sendiri pun butuh perjuangan yang berat. Lain lagi ceritanya tinggal di tanah seberang yang penuh diskriminasi masa kecil yang bikin tak betah berlama-lama disana tapi tetap terbesit di negeri itulah rumah yang sebenarnya. Kemudian berada di lingkungan orang-orang hebat yang tak pernah terfikirkan untuk membawaku jalan-jalan keliling Indonesia bersama, mungkin merekalah keluarga yang sebenarnya. Tanpa “hidden agenda” itulah salah satu momen terbahagia dalam hidupku. Lalu ada momen jatuh cinta entah beneran atau tidak, mungkin akibat ingin mencoba rasanya dicintai lalu berujung patah hati yang sangat mendalam. Dan akhirnya, beneran jatuh cinta dan menikah dengan sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang indah, yang tak banyak bicara namun sesegera mungkin membuktikan semuanya. Perjalanan dua puluh lima tahun ini sudah sampai ke titik aku menemukan jodoh. InsyaAllah akan terus berlanjut untukku menemukan cinta kasih kepada “cahaya mata”ku sendiri nantinya. 

                Masih panjang langkah kaki ini. Masih jutaan kilometer harus ditempuh. Jalanan berbatu, lautan samudera mungkin saja perlu diharungi suatu waktu nanti. Hidup ini ga mungkin semulus sutera indah buatan China. Bisa saja ada ranting kayu berserakan di pertengahan jalan, mungkin satu, dua ataupun sejuta. Tak mungkin hidup akan selamanya bahagia, tapi sekedar himbauan untuk diri sendiri agar mensykuri kondisi apapun. Karena Tuhan yang memberikan kita hidup dan pastinya Tuhan tau kemampuan kita untuk menghadapi apapun keadaan hidup kita nantinya. 



Kado ultah dari Bapak Negara :)


                Semoga aku bisa menjadi anak, istri serta ibu yang lebih solehah kedepannya. Semoga aku bisa berbakti dengan sebaik-baiknya kepada kedua orang tua dan suami tercinta. Dan semoga, aku bisa mempersiapkan akhiratku dengan lebih baik lagi. Karena dunia ini hanya sementara, tidak ada apapun yang pantas dikejar. Kehidupan yang abadi adalah setelah kematian, itulah yang harus matang dipersiapkan. Mudah-mudahan semuanya lebih baik lagi. AAMIIN. :)

-MS-

No comments:

Post a Comment