Saturday 27 June 2015

Harapan Ramadhan



Assalamualaikum, good people! :)



Image from here


                Alhamdulillah, akhirnya kita semua diberikan kesempatan untuk kembali dipertemukan dengan “Bulan 1000 Bulan”, yaitu bulan Ramadhan. Bulan dimana pahala berkali-kali lipat dan keberkahan melimpah ruah untuk hamba-Nya yang mengambil kesempatan istimewa ini dan ikhlas bertaqwa kepada-Nya. Semoga saya bisa termasuk salah satu dari jutaan manusia yang berlomba-lomba mendapatkan kemenangan di bulan suci Ramadhan ini. AAMIIN. 


                Ramadhan 2015 ini diawali dengan berpuasa sendiri. Tanpa suami, tanpa orang tua dan mertua. Kenapa begitu? Suami tercinta harus berangkat ke Muara Badak sehari sebelum Ramadhan dan orang tua kandung serta mertua jelas berada nun jauh disana. Jauh di sudut hati ingin sekali merasakan nikmatnya bersahur, berbuka dan beribadah bersama keluarga. Namun, apakan daya, jarak dan waktu seakan mencemburui kebersamaan kami. Walaubagaimanapun, di saat pertengahan Ramadhan nanti, suami tercinta akan pulang dan kami berkesempatan beribadah di bulan Ramadhan bersama-sama. Dan pada akhir Ramadhan nanti, saya akan pulang ke Kuala Lumpur untuk menyambut Syawal bersama keluarga tercinta. Sayang sekali, suami tidak akan ikut serta karna tugas di Muara Badak setia menanti kedatangannya. Sedih, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Semoga diganti dengan momen dan rezei yang lebih baik lagi. AAMIIN. 

                Harapan Ramadhan tahun ini? Sederhana. Ingin sekali beribadah dengan maksimal, memperebutkan pahala dan nikmat yang melimpah itu. Saya sadar, jadwal pekerjaan seringkali menjadi alasan saya tak sempat tarawih berjemaah di mesjid. Tarawih yang dilaksanakan sebulan dalam setahun itupun, masih sering bolong-bolong saya jalani sejak menjadi golongan pekerja dengan jadwal kerja tak menentu ini. InsyaAllah saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melaksanakan ibadah terawih selagi kondisi tubuh mengizinkan, alias belum kedatangan tamu bulanan. Kedua, saya ingin merasakan kembali khatam al-Quran di bulan Ramadhan. Rasanya sudah lama sekali, mungkin sejak SMA tak lagi tadarusan. Sedih sekali. Entah kenapa rasanya jauh sekali dengan Kitab Suci ketika sudah dewasa. Astagfirullahalazim, sungguh disayangkan. Kitab Suci kebanggaan umat itu rasanya lama sekali berada di lemari dan membukanya pun bisa dihitung dengan jari. Keterlaluan. 

                Semoga Ramadahn tahun ini bisa membawa keberkahan dan kebahagiaan tak terhingga untuk umat Islam seluruh dunia. InsyaAllah. :)



-MS-

No comments:

Post a Comment