Sunday 11 October 2015

Santai


Santai kayak di pantai :)


Assalamualaikum, hello my blogworld! :)

                Saya sama saja seperti kebanyakan orang, yang mudah dipengaruhi dengan apa yang dilihat, lalu merasa diri sendiri sangatlah kerdil dan tak berguna untuk apapun. Anda begitu? Tos! Contohnya sederhana. Misalnya saya lagi online dan terlihatlah satu teman dunia maya yang upload foto sama pacar dan captionnya sungguhlah manis, lebih manis dari madu dan ditambah lagi dengan komen-komen orang yang bikin hati tambah panas, karna kita jomblo. *eh hahahaha. Itu dulu. Ketika masih childish dan sangat close minded. Kalau sekarang, wes biyasah. Kalian mau alay-alay di sosmed, mau pamer pacar/suami/istri/anak wes biyasah. 

                Saya sedang belajar santai. Santai menikmati hidup, mensyukuri segala nikmat dan cobaan kurniaan Ilahi. Berterima kasih kepada Allag SWT atas semua yang udah dikasih dan akan dikasih nantinya. Saya percaya bahwa akan ada momen yang baik yang sudah ditakdirkan Allah untuk semua orang. Contohnya bisa bersekolah tinggi sampai ke luar negeri, bisa bekerja di perusahaan ternama, bisa punya keluarga sendiri dan macam-macam lagi. Atau mungkin kita di dunia ini biasa-biasa saja, tapi tabungan amalan akhirat sangatlah banyak hingga surga disiapkan untuk kita. Gatau kan? 

                Santai ketika menerima cobaan itu sulit sekali. Artinya santai bukan berleha-leha ketika diberikan cobaan, tapi lebih relax dan tidak stress ketika tertimpa cobaan. Misalnya ketika saya harus operasi FAM untuk kedua kalinya dalam rentang 1 tahun bukanlah hal yang mudah. Dan saya pun tidaklah dengan gampangnya menjadi sosok Icha yang kuat yang gampang menerima semuanya. Tapi, ada hal yang lebih penting dari sekedar meratapi penyakit yang menimpa diri. Saya harus operasi, harus makan obat, harus dirawat dan yang penting saya harus berdoa. Lalu yang penting adalah tawakal kepada Allah. Semua kejadian ada hikmahnya. Kalaupun kita ga bisa lihat sekarang, mungkin nanti. 

                Lalu apa yang terjadi kalau kita malah ditonjok dengan komen orang-orang yang mempertanyakan segala sesuatu tentang kehidupan kita? Santai. Inhale, exhale. Memang bisa survive dengan santai kalau yang ditanyakan adalah “kapan lulus? Kapan kerja? Kapan nikah? Kapan punya anak?” pertanyaan klasik yang sebenarnya takkan pernah berujung. Kita ga bisa menolak kalau kita hidup dikelilingi manusia kepo yang ingin tahu segala macam hal tentang kita namun kadang mereka lupa berkaca siapa mereka. Banyak yang nanya begini malah belum melewati fase-fase yang ditanyakan kepada orang yang ditanyakan. Unbelievable kan? Makanya itu kita harus santai saja menaggapinya. Belum lulus, belum kerja, belum nikah, belum punya anak, belum punya rumah dan belum-belum yang lainnya itu kita gatau apa jawabannya. Jawabannya milik Allah. 

                Apa kita harus menjawab balik dengan pertanyaan “kapan kamu meninggal” untuk orang yang kepo banget tentang hidupmu itu? Bisa jadi sih, tapi kadang ga tega dan saya sendiri aja milih untuk nyengir kalau ditanyain kapan mau punya anak. Dan yang saya tahu, suami dan Allah lah yang paling mengerti kondisi saya dan InsyaAllah suatu hari nanti saya ga perlu lagi nyegir kalau udah mulai jalan kesana kemari dengan size badan yang mulai berbeda. AAMIIN! :)

                Intinya kan semua pertanyaan yang ditanyakan makhluk kepo itu ya hanya Allah yang tau jawabannya. Jadi, kita ga perlu menanggapi dengan bersedih atau tertekan tapi sebaiknya minta didoakan agar dilancarkan semua urusan hidup dan mati kita. Terus, kalau masih ngerasain jealousy dalam diri ketika melihat banyak teman atau kenalam yang pamer segala sesuatu tentang hidupnya di sosmed kudu gimana? Kalau saya gampang. Ga perlu diliat. Kalau masih mau berteman di sosmed kan bisa di unfollow atau mute, ada fiturnya kan? Tapi kalau males banget liatnya terus bikin kita bete aja karna jealousy ya udah gausah berteman aja di sosmed. Hehe. 

                Finally, kita semua ini sudah ada jalannya masing-masing. Mau cepat atau lambat, hanya Allah yang tahu. Karna ada Qada’ dan Qadar. Kita muslim dan percaya dengan itu. Komentar manusia itu tak penting sama sekali dalam kehidupan kita, yang ada hanya bikin nambah masalah bukan memberikan solusi. Mending kita santai, nikmatin hidup, berusaha dan berdoa agar semua berjalan lancar untuk kita, di kehidupan di dunia, di alam kubur dan di kehidupan di akhirat kelak. AAMIIN


-MS-

No comments:

Post a Comment