Saturday 15 June 2013

Move On?



Assalamualaikum, hello my blogworld! :)

Ok, sekarang saya lagi mood baik untuk bercerita tentang suatu hal yang sangat pribadi (kayak postingan sebelumnya enggak aja) :3 

Apakah anda yang sedang membaca blog ini seorang perempuan? Apakah anda yang sedang membaca blog ini pernah jatuh cinta lalu patah hati berkeping-keping? Apakah ada yang sedang membaca blog ini pernah menjadi korban PHP? Dan masih banyak lagi sih pertanyaan, just too lazy to type. -__-

To the point, sharing kali ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana saya move on dari kisah patah hati impian yang hancur berkeping-keping itu. It’s not easy, yup it’s true. But then, I finally made it. Successfully! :D 

Sebelum kita lanjut ke cara-cara move on yang sudah saya praktekkan, marilah kita siasati dulu permasalahan para kaum hawa (lagi fokus ke cewe aja ya, soalnya saya cewe) yang baru saja impian masa depannya dimusnahkan oleh sesuatu (bisa jadi orang, dan paling penting itu ya terjadi karena takdir. Anggap saja begitu).

Menurut pengalaman saya (maksudnya diri saya sendiri ya begini), perempuan itu adalah makhluk paling aneh sedunia. Suatu ketika mereka (ahem, saya termasuk) akan jadi makhluk terkuat di dunia, di suatu detik yang lain akan berubah drastis jadi makhluk super labil dengan deraian air mata tanpa henti. Lalu di beberapa ketika kemudian akan jadi monster yang ganas dan akan marah-marah ga jelas. 

Girls are complicated. It’s a fact. Tapi jangan pernah dijadiin alasan! 

Sebagai makhluk super sensitif, lebih baik kita gunakan akal fikiran yang sudah dikurniakan Allah SWT ketimbang berlarut-larut dengan perasaan. Iya, saya akui kalau disaat-saat seperti itu perasaanlah yang paling menguasai. Gimana enggak coba, kita udahan dengan orang yang udah buat rencana masa depan yang begitu indah dan berbunga-bunga buat kita nanti. Pasti deh ngerasa makhluk paling malang sejagat raya, hopeless banget, nge-down banget, abis udah harapan hidup. Yes, I experience it, girls! :)

Akal fikiran yang masih waras ini seolah-olah ga wujud lagi. Perempuan-perempuan lemah kayak saya (dulu) ya fikirannya macem-macem, dan semuanya NEGATIF! Kalau bisa dibilang, kewarasan itu udah hilang total dan yang bersisa itu ya cuma tubuh + sedikit nyawa untuk menyambung hidup + air mata yang ga pernah berhenti mengalir. Lama-lama begitu ya bisa gila. 

So, kira-kira tau kan masalahnya apa sama perempuan-perempuan labil itu? 

The answer is simple, perempuan-perempuan itu (termasuk saya) terlalu menggantungkan harapan sama manusia lalu meninggalkan yang udah nyiptain manusia, Allah SWT. Semua hal itu, ga akan pernah terjadi tanpa izin Allah. So, jelas kan, kalau misalnya putusan sama pacar, ya itu pasti udah ditentuin sama Allah di buku hidup kita. Who knows, emang bukan jodoh. Who knows, bakalan dikasih yang lebih baik dari dia (ahem, yang sekarang he is loooh :D). Who knows, things will always getting better? For now, mikirnya yang prositif-positif aja. Jauh-jauhinlah itu fikiran negatif, gada manfaatnya. 

Cukuplah ya dengan masalah perempuan. Sebenarnya masih banyak, tapi menurut saya ibunya permasalahan itu ya gara-gara negative thinking itu tadi, terius jadi beranak ke banyak permasalahan lainnya. Dear lovely girls like me (hahahahahahahaha -..-) keep optimistic yaaaa :D

Mari kembali ke cara-cara move on yang udah saya praktekkan. Hha :))

1. Buanglah masa lalu pada tempatnya

Awalnya saya berfikir saya ga akan bisa (see, lagi-lagi negative thinking). Ya karena menurut saya, orang di masa lalu saya itu adalah yang pertama dan terakhir (eaaaaa alaynya dimulai). Ga akan pernah tergantikan, karena udah nempatin ruang hati yang paling dalam (beuh bahasanya -___-). Di sela-sela waktu saya masih loh mikirin dia, mikir kalau saja bisa balikan dan memulai lagi semuanya. Dan hasilnya, saya nangis hampir tiap hari. Karena semua yang saya fikirkan ga akan pernah jadi kenyataan! Toh juga baru putusan dia udah ada pacar baru. Laaah berarti apa coba? I mean nothing to him kan? Why should I keep on hoping to him? 

Susah banget ya terima kenyataan. Apalagi kalau dulu kita yang disamping dia, malah sekarang udah ada orang lain. Tapiiiiiiiii, setelah berfikir keras, saya harus bisa membuang masa lalu itu di TPA! Because I want to! I want to live happily, even without that man. Oke, bukan maksudnya putus silaturrahmi, tapi ya sepertinya lebih baik kita tidak lagi berkomunikasi dan ya, mungkin ga saling mengenal aja deh ya. But then, itu keputusan yang buruk. Silaturrahmi tetap dijaga dengan kondisi yang sewajarnya. Ya ga mungkin kan kalo lagi bĂȘte pulang kerja ngadunya sama dia? Bisa-bisa ditabok pacarnya. -___-

Jaga jarak, komunikasi seperlunya. Lalu, kita akan berhasil mengikis sedikit demi sedkit sisa masa lalu yang masih tersimpan. Ga ada yang bisa menghapus kenangan, tapi jika kita berusaha untuk tidak memikirkannya, maka kenangan itu pun ga akan pernah menghampiri. 

2. Sibukkan Diri

This is the main thing I keep on doing since I realize I have to forget my past. Iya, ketika saya sibuk dengan kerjaan, sibuk dengan kegiatan saya sendiri yang seabrek itu, jelas banget kan kalo saya ga akan punya waktu walau sedetik pun untuk mikirin masa lalu? Hhe :D 

Sibuk sih sibuk, tapi jangan sampai ga fokus donk yaah. Menurut saya, kesibukan yang paling baik untuk dicoba saat kita berusaha move on adalah kesibukan yang berfokus. Kalau saya sih, memilih untuk sibuk mengejar school (training kantor) dan menyelesaikan iLearn (tugas kantor, semacam tugas kuliah. BUANYAK!). 

Tau ga sih kalo modul iLearn saya itu banyaaaaaaaaak banget. Setengah tahun baru beres untuk pre-school dan post school nya. Huaaaaah T__T Belom lagi disuruh presentasi untuk penilaian progress sama Bapak FSM, kerjaan harian yang harus diberesin dengan waktu libur cuma sehari seminggu (dulu, sekarang udah 2 :D), kegiatan Loss Prevention Team (yang ini mah meeting muluk. Hhe :p) ya jadinya 24 jam saya benar-benar dimanfaatkan di jalan yang benar, terhindar dari kegalauan. Hihihi :P  

Selain itu, kalau ada waktu luang janganlah dihabisi dengan termenung. A BIG NO! Saya sudah mengalaminya. Keseringan termenung akan berbanding lurus dengan tingkat kegalauan. Cius qaqaaa -__- Kalau perlu, selama dalam fase berusaha move on, jangan deh sendirian. Yakinlah, ga akan sukses move on nya. 

Nah, kan ciwi-ciwi cantik manis kan indentik dengan shopping, coba deh sibukkan diri dengan begitu. Ya tapi jangan belanja sampe tekor juga kale. Kalau dompet ga mengizinkan, ya cukup jalan-jalan ngelihat baju baru, jilbab baru, buku baru (kalo buku ya saya banget. Hho :D), siapa tau bisa nabung buat dibeli bulan depan *eh hihihi :P 

Just do something girls. Let yourself busy. There’s a lot of activity that you can do, more beneficial and brings out positive impact. Especially for you, who are fighting to move on from your past. :)


3. Dekatkan Diri ke Sang Pencipta

Buat yang ini, seharusnya jadi yang pertama sih. Tapi ya gpp lah ya, its not in order though. Just the thoughts that popped out. :)
 
Simple sekali. Berwudhu, sholat, berdoa, membaca al-Quran & memahami isinya. Sholat malam. Puasa sunnah. Menghadiri pengajian di mesjid terdekat. Berteman dengan orang shaleh/shalehah. Ga susah kan? 

I did it. Even until now. Well, for the part of ‘menghadiri pengajian’ itu ada bonus sih, di mesjid kantor ada ceramah tiap Senin, terus hari Jumat ada pengajian khusus Muslimah, jadi ga perlu ke mesjid yang jauh, apalagi schedule kerja saya gaje begini. Hee :)
 
Rasanya akan nyaman sekali. Jika kita malu untuk curhat dengan manusia, curhat deh sama Allah. Minta sama Allah. Minta dikasih petunjuk, apa yang terbaik buat kita. Untuk semuanya, mau jodoh, rezeki dan macem-macem deh. 

4. Luaskan Koneksi

This is the interesting part. Yang saya tau, ketika seseorang itu galau, dia pasti ga banyak ngomong, menjauh, bahkan dari teman-temannya sendiri. Nah, itu kan bahaya. Mending kita berteman, ngobrol, sharing (ya ga harus tentang kisah patah hati kita kalo belum bersedia), just having fun. Mungkin gada masalah kali ya kalo buat berteman dengan sesama gender, gimana dengan beda gender?

Let me focus on this. Cewe, baru aja menghadapi masa lalu yang kelam, rata-ratanya akan susah percaya lagi sama lawan gender. Terutama yang ngedeketin pengen dijadiin pasangan gitu. It’s okay, kita kan lagi dalam fase penyembuhan, lagi nempelin keeping-keping hati yang berserakan pake hansaplast, tapi jangan selamanya ya ladies. ;)

Saya pernah menutup pintu hati. Iya, digembok lalu dibuang ke laut Pantai Kemala *halah* Rasanya males, capek kalau mau deket sama laki-laki. Karna punya pemikiran toh ujung-ujungnya akan sia-sia juga. But then, I realize that, ga akan selamanya saya hidup sendiri. Akan ada saatnya saya menemukan orang yang ternyata emang ditakdirkan untuk saya, dan dia ga akan pernah sia-siakan saya. Positive thinking is the key! :D

Maka, saya mulai memperluas koneksi. Ya buat nambahin teman, nambahin ilmu, nambahin rezeki dan siapa tau ketemu jodoh. Hihi :P Ketika berkenalan dan berteman dengan banyak orang, saya bisa belajar memahami karakter manusia, lalu belajar toleransi dengan sikapnya. Karna pada akhirnya saya juga akan meneruskan hidup dengan seorang manusia berbeda gender, so, penting deh :D

Dan ga nyangka kan kalo ternyata ketemu Bapak Negara? Hihihi <3 span="">

5. Positive Thinking!

Dari semua yang saya share di blog ini, ga akan pernah berhasil jika kita semua, para wanita yang kuat todak memiliki sifat yang satu ini. Positive thinking. 

Enggak perlu deh panjang lebar ngejelasinnya, cukup dengan kata-kata klasik :


“Semua yang terjadi ada hikmahnya”


Atau


“Semua akan indah pada waktunya”


Menurut saya, itu bukan kata-kata orang yang give up, melainkan keyakinan dalam hati bahwa takdir hidup itu sudah tertulis dan pastinya semua yang ditakdirkan itu baik buat kita. 

Positive thinking dan berbaik sangkalah dengan takdirmu. :)

Girls, if I can move on from my past, so can you, right? 

Keep calm & move on! :D




-Malisa Sudirman, moved on from her past after 6 months she broke up with her ex-

No comments:

Post a Comment