Saturday 27 April 2013

Saat Rumput Tetangga Lebih Hijau

Assalamualaikum, hello my blogworld! :)

Hari ini hari Sabtu. Yup, seharusnya menjadi weekend buat kaum pekerja seperti saya. Tapi sayangnya, hari ini saya on duty di Lab Well Services - Cementing, Schlumberger Manggar Balikpapan. *pukpuk diri sendiri* Oya, ini bukan postingan tentang ekspresi sebuah keluhan, tapi postingan saya kali ini hanya ingin sedikit berbagi tentang cara meningkatkan rasa syukur terhadap apa yang kita punya disaat rumput tetangga jauh lebih subur dan hijau. Tapi, bukan 'Eyang Subur' yaaaa .___.

Kalian pasti pernah mengalami, bukan sekali, tapi berkali-kali. Disaat orang yang kita kenal, baik itu teman atau saudara, mendapatkan sesuatu yang lebih dari kita. Bisa jadi hal baik yang didapat itu berhubungan dengan pendidikan, pekerjaan, award ataupun keberuntungan yang diluar dugaan. Sebagai saudara dan teman, saya yakin kita akan turut berbangga dan berbahagia dengan keberhasilan orang tersebut. Namun, saya juga yakin, disudut hati kita yang paling dalam, kita juga menginginkan hal tersebut. Dan mungkin saja, kita malah berfikir kenapa hidup kita ga seberuntung si A, ga seindah si A, ga sebahagia si A? Harus saya akui, ada saatnya saya berfikiran seperti itu. :((

Pokoknya, ga banget deh yah. Mulai merasakan kita makhluk paling ga beruntung bila ada teman yang dapat sesuatu yang lebih dari kita. Atau pasangan lain kelihatan lebih bahagia dari kita. Atau bisa jadi orang lain lebih kaya dari kita. Atau saat teman kita dengan mudahnya gonta ganti gadget tanpa perlu kerja keras. Pokoknya, rumput tetangga itu selalu lebih hijau, lebih subur, lebih indah dipandang mata, dibanding rumput di halaman kita sendiri. Bener-bener sifat yang sangat buruk. Tau kan kenapa? Karena kita termasuk orang-orang yang tidak bersyukur akan karunia Tuhan buat kita. :{

Kenapa sih ga bisa tersenyum ikutan senang dan dalam hati berdoa suatu hari nanti kita bisa seperti orang-orang yang menurut kita 'lebih' dari kita? Lahir dan batin kita ikhlas dengan orang lain, siapa tau Allah juga bakal ngasih kita hal yang sama atau bahkan jauh lebih baik lagi? Atau, jika benar-benar ga bisa ikhlas dan masih dikuasai perasaan makhluk paling malang dan merasa iri, coba deh lirik-lirik rumput tetangga yang warnanya kuning, gada subur-suburnya. Atau ga, coba deh melangkah jauh dikit, lihat tetangga yang halamannya gersang, tananh kering doang. Kalau hanya dengan cara itu kita bakalan bersyukur dengan apa yang kita punya, mending sering-sering lihat kesana aja daripada ngintip-ngintip yan pada hijau subur. :))

Postingan ini adalah bentuk 'self reminder' buat saya dan teman-teman semua. Gada maksud menggurui sama sekali, karna saya tau saya jauh dari kata sempurna. Tapi, berbagi dengan cara begini membuat saya belajar lebih banyak akan arti hidup. Saya mengingatkan ke diri saya sendiri, bahwa hidup kita ini sudah tertulis. Kita akan sekolah dimana, kerja dimana, nikah dengan siapa, hidup berapa lama dan lain-lain lagi. Hidup, rezeki, jodoh dan ajal, semua udah ditentukan Tuhan. Semua orang punya porsi kehidupan masing-masing. Semuanya ada plus dan minus. Ga semua yang kita lihat bahagia di luar, bahagia juga di dalam. Dan mungkin saja, orang yang paling bahagia di dunia ini bukanlah orang yang memiliki segalanya. Tapi, orang yang paling merasa bersyukur dengan karunia Tuhan. 

"Jangan terlalu sering lihat ke atas, harus juga lebih banyak lihat ke kiri dan kanan dan bahkan bawah"


-MS-

No comments:

Post a Comment