Assalamualaikum, blogworld! :)
Image From here |
Pada
tanggal 5 Mei 2015 yang lalu, saya genap berusia dua puluh lima tahun,
Alhamdulillah, masih diberikan kesempatan bernafas di bumi Allah hingga hari
ini. Mudah-mudahan dua puluh lima tahun yang sudah berlalu menjadi berkah dan
semoga tahun-tahun mendatang akan menjadi momen hidup yang lebih baik serta
persiapan kehidupan setelah di dunia yang semakin baik juga hendaknya.
Dua
puluh lima tahun sudah berlalu, terlalu banyak hal sudah terjadi. Pahit dan manis
semua jadi satu. Kebahagiaan hidup bersama kedua orang tua dan adik
satu-satunya, lalu harus berpisah untuk sementara dari mereka demi menuntut
ilmu serta mencari rezeki, sungguh bukanlah hal yang mudah dilalui. Tinggal
bersama sanak saudara lain yang seharusnya bisa dianggap orang tua dan adik
sendiri pun butuh perjuangan yang berat. Lain lagi ceritanya tinggal di tanah
seberang yang penuh diskriminasi masa kecil yang bikin tak betah berlama-lama
disana tapi tetap terbesit di negeri itulah rumah yang sebenarnya. Kemudian
berada di lingkungan orang-orang hebat yang tak pernah terfikirkan untuk
membawaku jalan-jalan keliling Indonesia bersama, mungkin merekalah keluarga
yang sebenarnya. Tanpa “hidden agenda” itulah salah satu momen terbahagia dalam
hidupku. Lalu ada momen jatuh cinta entah beneran atau tidak, mungkin akibat
ingin mencoba rasanya dicintai lalu berujung patah hati yang sangat mendalam.
Dan akhirnya, beneran jatuh cinta dan menikah dengan sesosok makhluk ciptaan
Tuhan yang indah, yang tak banyak bicara namun sesegera mungkin membuktikan
semuanya. Perjalanan dua puluh lima tahun ini sudah sampai ke titik aku
menemukan jodoh. InsyaAllah akan terus berlanjut untukku menemukan cinta kasih
kepada “cahaya mata”ku sendiri nantinya.
Masih
panjang langkah kaki ini. Masih jutaan kilometer harus ditempuh. Jalanan
berbatu, lautan samudera mungkin saja perlu diharungi suatu waktu nanti. Hidup
ini ga mungkin semulus sutera indah buatan China. Bisa saja ada ranting kayu
berserakan di pertengahan jalan, mungkin satu, dua ataupun sejuta. Tak mungkin
hidup akan selamanya bahagia, tapi sekedar himbauan untuk diri sendiri agar
mensykuri kondisi apapun. Karena Tuhan yang memberikan kita hidup dan pastinya Tuhan
tau kemampuan kita untuk menghadapi apapun keadaan hidup kita nantinya.
Kado ultah dari Bapak Negara :) |
Semoga
aku bisa menjadi anak, istri serta ibu yang lebih solehah kedepannya. Semoga
aku bisa berbakti dengan sebaik-baiknya kepada kedua orang tua dan suami
tercinta. Dan semoga, aku bisa mempersiapkan akhiratku dengan lebih baik lagi.
Karena dunia ini hanya sementara, tidak ada apapun yang pantas dikejar.
Kehidupan yang abadi adalah setelah kematian, itulah yang harus matang
dipersiapkan. Mudah-mudahan semuanya lebih baik lagi. AAMIIN. :)
-MS-
No comments:
Post a Comment