Assalamualaikum, good people! :)
Image From Here |
Kali
ini, saya akan berbagi apa aja yang perlu diketahui tentang Kredit Pemilikan
Rumah (KPR). Kan sharing is caring,
walaupun saya yakin udah banyak blog yang udah share serba serbi KPR, semoga
saja blog ini bisa menambah lagi informasi dan wawasan teman-teman. Mengurus
KPR itu ya gampang-gampang susah sih, harus banyak bersabar dan inisiatif
tinggi. Kalau ga, bisa saja kita terjebak di KPR yang tidak menjanjikan atau
aplikasi KPR kita ditolak. So, apa
aja nih yang perlu diketahui?
Cari informasi sebanyak-banyaknya
Di
zaman dengan teknologi di ujung jari aja, semuanya serba mudah. Teman-teman
kalau mau KPR ya kudu cari informasi sebanyak-banyaknya biar lebih ngerti serba
serbi KPR. So, manfaatkanlah Google!
Yup, tanpa Google, hampa bangetlah yah hidup kita. hehe. Kalau saya dulu suka
Googling dengan search word
‘pengalaman mengurus KPR’, terus muncul banyak banget website dan blog yang berbagi mengenai hal itu. Baca dan fahami,
kalau misalnya masih belum ngerti, coba komen aja di website atau blognya,
InsyaAllah nanti dikasih jawaban. Hhe. Selain itu, kita juga bisa bertanya
dengan teman-teman yang udah terlebih dulu ambil KPR, pasti mereka dengan
senang hati berbagi ilmu dengan kita, tentang kiat-kiat lolos apilkasi KPR. :D
Menyediakan Dana
Walaupun
kita mau beli rumah dengan system KPR, kita harus ingat kalau bank itu hanya
bisa mendanai maksimal 90% (Bank Muamalat) dari harga jual rumah. So, kita kudu
siapkan down payment (DP) minimalnya
10% dan kalau beli rumah diatas tipe 70 DP nya adalah 30% dari harga jual. Syukur-syukur
bisa beli rumah tanpa DP yang mana itu udah menjadi strategi developer yang
udah kerjasama dengan bank-bank biar orang-orang ga susah beli rumah kali ya. Selain
itu, kita juga harus menyiapkan dana untuk biaya administrasi KPR yang mencakup
biaya provisi, notaris, asuransi jiwa dan kebakaran, SKMHT/APHT, appraisal
serta angsuran pertama. Biayanya tergantung harga rumah yang dijual sih,
semakin mahal rumah semakin tinggi pula biayanya. Selain 2 biaya tersebut, ada
lagi biaya untuk biaya balik nama sertifikat, pajak penjual dan pembeli. Kalau
biaya ini, biasanya buat yang beli rumah dari developer, udah termasuk harga
jual. Namun, jika membeli rumah dari perorangan, sebaiknya didiskusikan, apakah
pembeli menanggung semua biaya, atau penjual yang menanggung atau berbagi beban
bersama.
Mempersiapkan Berkas
Namanya
juga kita mau mengajukan permohonan peminjaman di bank, pasti donk kita harus
siapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Secara umum, hampir semua bank
memberikan persyaratan yang sama bagi individu yang ingin mengajukan KPR.
Berikut syarat-syarat aplikasi KPR :
BTN |
Sedikit
tips, pasangan menikah dengan joint
income kemungkinan lolos KPR nya lebih tinggi, karena gaji yang digabung
pasti jumlahnya lebih besar dan bank akan mempertimbangkan itu. Selain itu,
jika kita memiliki kartu kredit, bisa jadi plus dan minus dalam mengurus KPR.
Nilai plus kartu kredit dalam mengurus KPR adalah ketika kita selalu melunasi
pembayaran tagihan dan tidak ada tunggakan. Manakala nilai minus kartu kredit
adalah ketika kita sering menunggak tagihan kartu kredit yang bikin penyataan
tidak langsung bahwa ada kredit macet. Selain itu, berdasarkan informasi dari marketing Bank Muamalat, untuk waktu
sekarang, cicilan melalui penyedia kredit seperti Adira atau cicilan di toko
elektronik juga bisa di data bank. So, be
careful with your spending if you want to apply for KPR!
Meluangkan waktu
Jujur
saja, mengurus KPR itu menyita banyak waktu saya dan Bapak Negara, sehingga
kita berdua sering izin di waktu kerja demi mengurus hal yang satu ini. L Saya pernah mengurus
KPR sendiri dan pernah juga diuruskan developer. Tapi tetap saja, keduanya
menguras waktu dan tenaga karena butuh tandatangan asli di dokumen dan lokasi
bank dan kantor yang jauh memang bikin sebel. Maka dengan itu, mungkin bisa disarankan agar
meluangkan waktu setidaknya sehari dalam seminggu full tanpa gangguan lain untuk mengurus KPR.
1
hari full pertama adalah pengajuan
berkas, jika kita membeli rumah dari developer, biasanya mereka akan mengajukan
ke beberapa bank. Maka persiapkan waktu kita untuk mengisi formulir dancari
tahu, apakah formulir tersebut harus diisi di bank atau bisa dari developer
saja. Sama saja jika membeli rumah dari perorangan, aplikasi KPR harus disebar
ke beberapa bank karena semakin banyak aplikasi KPR yang di submit, makin
tinggi possibility KPR kita goal. Selain itu, harus meluangkan waktu untuk
momen appraisal dari bank, biasanya pihak bank hanya perlu penjual saja berada
di tempat ketika appraisal dilakukan, tapi kita juga bisa berada disana, just in case, biar appraisal nya lebih
tinggi. Hehe :p Finally, luangkan
waktu untuk akad kredit. Baca dan pahami dokumen yang sudah kita tandatangani
agar tak menyesal di kemudian hari.
Ga
ribet kan, yang penting kudu sabar dan banyak berdoa. Tetap semangat untuk
punya rumah sendiri ya teman-teman! :)
-MS-
No comments:
Post a Comment