Assalamualaikum, hai blogworld!
Menggendong itu menyenangkan |
Lama sekali ya sejak
postingan terakhir di blog ini. Sejak memutuskan untuk menjadi stay at home
mom, memang saya cukup keteteran dalam membagi waktu antara anak dan aktivitas
pribadi. Jadi, lebih banyak waktu dihabiskan untuk mengurus anak dan rumah
tangga. Alhamdulillah, sejak Yaya semakin besar, jadi Mama nya semakin punya
waktu untuk urusan pribadi karna Princess kesayangan sudah semakin mandiri. Walau
ya, tetap belum bisa beraktifitas dengan laptop/handphone ketika dia sedang
melek. Hehe
Saat ini saya sedang mengikuti perkuliahan di program
Matrikulasi Ibu Profesional Batch #7. Awalnya cukup dag dig dug, apakah saya
bisa membagi waktu untuk mengikuti perkuliahan dengan serius? Secara saya agak
sulit untuk time management dan sangat mudah terdikstraksi. Tapi, hal yang
paling penting menurut saya adalah mencoba, lalu dijalani dengan
bersungguh-sungguh. Butuh waktu untuk beradaptasi, dan saya percaya jika kita
enjoy dengan apa yang kita lakukan pasti berbuah hasil. Setelah berkenalan
dengan fasilitator kelas dan pembagian materi, saatnya buat para mahasiswi untuk
mengerjakan Nice Home Work (NHW). NHW #1 berjudul Adab Menuntut Ilmu.
NHW #1 Adab Menuntut Ilmu :
1.
Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni
di universitas kehidupan ini.
2.
Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga
ingin menekuni ilmu tersebut.
3.
Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda
rencanakan di bidang tersebut?
4.
Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan
sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Setelah
menjadi istri dan ibu, aktivitas saya sehari-hari adalah seputar orang tua dan
anak. Baik itu pengasuhan, menggendong, perawatan bayi, edukasi anak usia dini serta
pemberian Air Susu Ibu (ASI) serta Makanan Pendamping ASI. Awalnya, saya
mengikuti beberapa komunitas yang berhubungan dengan pengasuhan dan perawatan
anak sebagai amunisi untuk menjadi seorang ibu. Namun lama kelamaan, saya
merasa bahwa saya juga harus membantu ibu-ibu dan orang tua lainnya agar mampu
mengurus dan merawat anak serta memberikan yang terbaik buat mereka.
Lalu saya
memutuskan untuk menekuni ilmu pergendongan dengan teknik yang
direkomendasikan, agar semakin banyak orang tua yang bisa saya bantu untuk
menggendong anaknya dengan cara yang aman dan nyaman. Memang ada ilmu
pergendongan? Ada donk. Bahkan ada sekolahnya. Saya belajar langsung dari School
of Babywearing United Kingdom. Berkat dukungan suami dan orang tua, saya menjalani kursus dan
mendapatkan sertifikasi sebagai Certified Babywearing Consultant setelah
melakukan tugasan yang diberi dalam tenggat waktu yang ditentukan.
Sebelum
saya mengikuti kursus babywearing consultant, saya terlebih dahulu mencari tau
tentang serba serbi dunia pergendongan melalui buku, internet dan sumber
perorangan yaitu Certified Babywearing Consultant yang sudah tersertifikasi
sebelumnya. Antara buku yang saya baca adalah “Gendong Yuk Gendong”, “Why
Babywearing Matters” dan “ Menggendong itu Perlu”. Untuk rekomendasi website,
banyak sekali, cukup ketik keyword “babywearing” maka bermunculanlah ribuan hasil
pencarian yang berkaitan. Tidak hanya materi dengan konten bahasa Inggris ada
juga materi yang berbahasa Indonesia. Sharing serta diskusi dengan para
Certified Babywearing Consultant sangat membantu saya dalam upgrade ilmu setiap
saat, baik sharing bersama senior maupun teman sekelas. Untuk kedepannya, saya akan berusaha untuk
bisa upgrade ilmu di kursus Babywearing Consultant dari sekolah menggendong yang
lain (Die Trageschule & Slingababy) agar saya bisa menambah ilmu
pergendongan dan menambah wawasan agar bisa membantu orang tua lainnya. Saya juga
akan mencari buku-buku yang berkaitan dunia menggendong serta selalu cek
website menggendong yang up to date.
Adab
sebelum ilmu, ada itu yang paling utama. Untuk perihal adab menuntut ilmu, saya
akan selalu menyiapkan gelas kosong agar bisa menyerap ilmu dengan maksimal. Jika
gelas saya penuh, maka saya akan menjadi orang yang paling tau dan merasa
paling hebat. Maka, gelas kosong itu akan membuat saya merasa haus akan ilmu
dan siap belajar dengan maksimal. Selain itu, saya pribadi adalah orang yang
jarang berkomentar apabila sedang ada diskusi. Karna sebelumnya, apabila saya
berpendapat, rasanya lebih sering dicuekin atau dijatuhkan. Namun begitu,
sekarang saya harus lebih open minded dan tidak mudah terasa hati serta harus
lebih positive thinking. Berdiskusi dan berpendapat itu perlu, agar buah
fikiran kita diketahui teman-teman lain. Semoga saya bisa berdiskusi dengan
mengedepankan adab dan berpendapat dengan positif apabila diperlukan.
-MS-
No comments:
Post a Comment